Yazidi

Komunitas Yazidi di pegunungan Sinjar,
daerah perbatasan Irak-Suriah, 1920-an
pic source: http://mideastimage.com
Yazidi, disebut juga Yezidi, : ئێزیدی atau Êzidî, merupakan agama komunitas kurdi yang berperan sebagai agama kuno penghubung antara Zoroastrianisme dan Sufisme. Kelompok ini umumnya tinggal di wilayah Provinsi Nineveh di utara Iraq. Komunitas Yazidi juga terdapat di Armenia, Georgia, Turkey dan Syiria telah berkurang sejak tahun 90-an, anggota mereka banyak yang bermigrasi ke Eropa, terutama Jerman. Agama ini merupakan sekte agama heterodoks terkait dengan elemen Zoroastrianisme dan doktrin Sufisme yang diperkenalkan oleh Sheikh Adi ibnu Musafir pada abad ke 12.

Di Irak, populasi Yazidi memegang peran penting sebagai komunitas minoritas di Irak. Saat ini, populasi mereka diperkirakan berkisar antara 70.000 hingga 500.000 pengikut. Penganut Yazidi terpusat di utara Irak di provinsi Nineveh. Dua komunitas terbesar di dalamnya terdapat di Shekhan, timur laut dari Mosul, dan di Sinjar, 80 kilometer ke arah barat dari Mosul (perbatasan Syiria). Shekhan adalah tempat ibadah yang dibangun oleh Sheikh Adi ibnu Musafir di Lalish. Pada abad ke 20, komunitas Shekhan berjuang untuk menguasai komunitas Sinjar yang lebih konservatif.

Yazidi lazimnya terbagi menjadi dua komunitas, satu di area Al-Jazira dan lainnya di Kurd-Dagh. Jumlah populasi dari komunitas Yazidi Syiria masih belum jelas. Pada 1963 komunitas diperkirakan sekitar 10.000, menurut sensus nasional, tetapi jumlah pada tahun 1987 tidak tersedia. Mereka kini diperkirakan berjumlah sekitar 12.000 hingga 15.000 saat ini di Syiria, meskipun lebih dari setengah dari komunitas kemungkinan telah bermigrasi dari Syiria sejak 1980-an.

Ibadah
Yazidi memiliki sembahyang lima waktu, yaitu:
- Nivêja berîspêdê (Sembahyang subuh)
- Nivêja rojhilatinê (sembahyang pagi)
- Nivêja nîvro (sembahyang siang)
- Nivêja êvarî (sembahyang sore)
- Nivêja rojavabûnê (sembahyang maghrib)

Penganut ajaran ini menghadapkan wajah mereka ke matahari, dan untuk sembahyang siang, mereka harus menghadapkan wajah ke arah Laliş (gunung yang terdapat di Irak). Sembahyang ini dilengkapi dengan gestur tertentu, termasuk mencium leher kerah (gerîvan) dari pakaian suci (kiras). Sembahyang harian ini tidak boleh dilakukan di ruang terbuka, dan harus selalu dilakukan dengan mengarah ke matahari. Rabu merupakan hari suci mereka dan sabtu merupakan hari beristirahat.

Tahun baru Yazidi berlangsung di musim semi. Terdapat beberapa doa-doa yang dibacakan di pemakaman, diiringi musik dari Qewals, akan tetapi festival ini secara umum bernuansa meriah. Diiringi dengan musik dehol (drum) dan zorna (shawm), menari dan makan bersama, dan menghias telur.

Festival penting lainnya adalah Tawûsgeran (sirkulasi merak) dimana Qewals dan pemuka agama lainnya mengunjungi desa-desa Yazidi, membawa senjaq, gambar-gambar keramat dari merak yang dibuat dari kuningan yang menyimbolkan Tawûsê Melek.

Festival terbesar tahunan dari Yazidi adalah Cejna Cemaiya, atau “Pesta Majelis” di Lalish, berlangsung selama tujuh hari. Penziarahan ini berfokus pada penyebaran agama. Festival ini merupakan momen yang penting untuk berinteraksi sosial dan menegaskan identitas. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah menjadi perkumpulan tahunan dari para Heptad di tempat suci mereka dalam satu waktu.

Ibadah paling penting yang diadakan setiap tahun adalah ziarah selama tujuh hari ke makam Sheikh Adi ibnu Musafir di Lalish, sebelah utara Mosul, Irak. Wilayah mikrokosmik yang keramat di dunia yang tidak hanya berisikan kuil bagi para koasasa, tetapi sejumlah tempat penting terkait berbagai lokasi atau simbol yang signifikan bagi kepercayaan penganutnya. Lokasi ini termasuk Selat Pirra, dan gunung yang disebut gunung Arafat.

Keberadaan Yazidi bukan tanpa kontroversi. Pada 2007, sekitar 200 orang Yazidi memukul dan merajam hingga meninggal gadis Yazidi berusia 17 tahun bernama Du’a Khalil Aswad karena jatuh cinta dengan pemuda muslim. Pada 23 april 2007, seorang bertopeng menembak 23 orang Yazidi di dekat Mosul yang membuat spekulasi beredar sebagai pembalasan kematian Aswad.

Pada 14 Agustus 2007, sekitar 500 orang Yazidi dibunuh oleh pengeboman beruntun yang kemudian menjadi serangan bunuh diri paling mematikan sejak perang Irak dimulai. Begitu pula pada 13 Agustus 2009, sekitar 20 orang dibunuh dan 30 orang terluka parah pada bom bunuh diri ganda di wilayah utara Irak.


Populasi: 700.000
  • Irak: 500.000
  • Jerman: 60.000
  • Armenia: 40.000
  • Rusia: 40.000
  • Georgia: 20.000
  • Suriah: 14.000
  • Swedia: 4.000
  • Ukraina: 2.000

source:
- dikutip dari Artikel Farid Aulia Tanjung pada bglconline

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...